Emiten konstruksi milik BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatat laba bersih sepanjang semester I tahun 2024 sebesar Rp 401,9 miliar. Angka tersebut melonjak sebesar 121% dari periode sama tahun lalu dari rugi Rp 1,88 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi, pendapatan WIKA hingga Juni 2024 sebesar Rp7,53 triliun. Capaian tersebut turun 18,59% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,25 triliun.
Seiring dengan turunnya pendapatan, maka beban pokok pendapatan juga turun menjadi Rp 6,88 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp8,47 triliun. Sehingga laba kotor sebesar Rp645,52 miliar atau turun dari sebelumnya yang sebesar Rp779,03 miliar.
Beban penjualan WIKA membengkak menjadi Rp5,3 miliar dari sebelumnya Rp2,69 miliar. Beban umum dan administrasi Rp479,52 miliar, naik dari Rp449,85 miliar.
Capaian laba disumbang dari penghasilan lain-lain sepanjang semester I sebesar 1.410% menjadi Rp 4,38 triliun dari sebelumnya Rp 296,76 miliar. Serta beban lain-lain turun menjadi Rp 1,14 triliun dari Rp 1,21 triliun.
Selanjutnya, laba usaha meroket 674% menjadi Rp 3,39 triliun dari periode yang sama tahun lalu rugi Rp 595,96 miliar. Beban keuangan sebesar Rp 1,85 triliun atau naik dari Rp 1,23 triliun. Beban pajak penghasilan final Rp 119,96 miliar turun dari Rp 184,71 miliar.
Adapun total liabilitas Rp 51,2 triliun turun dari Rp 56,4 triliun. Sementara total aset sebesar Rp 67,06 triliun, atau naik dari edisi akhir tahun lalu Rp 65,98 triliun.