
Pesan terakhir mahasiswi UNS sebelum terjun ke Bengawan Solo
Satu orang dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) bernama Sumardiyono turut terseret aksi bunuh diri Devitasari Anugraeni, mahasiswi yang loncat dari Jembatan Jurug ke Sungai Bengawan Solo. Nama Sumardiyono ditulis Devitasari dalam pesan terakhirnya di secarik kertas.
Dalam pesan tersebut, Devitasari meminta maaf kepada Sumardiyono lantaran tidak menepati janji untuk tetap bertahan. Devitasari merupakan mahasiswi Program Studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Sekolah Vokasi UNS semester 8, angkatan 2021.
Aku pergi ya… Jangan salahin keluarga atau tempat instansi aku kuliah. Aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri. Terkadang aku merasa bukan diriku. Aku Capek, maaf Untuk Bp. Dr. Sumardiyono.S.Km karena telah mengkhianati dan berjanji untuk bertahan…… Tak masalah semua orang bilang yang lain bipolar juga bisa…… aku enggak.. aku capek…. Buu maaf aku tak sekuat ibu….’
Nama Sumardiyono pun menjadi pertanyaan masyarakat khususnya yang membaca pesan tersebut. Dalam keterangan resmi UNS, sekretaris sekaligus juru bicara UNS, Agus Riwanto mengatakan, Sumardiyono, merupakan Dosen Pembimbing Akademik, Dosen Pembimbing Pertama Skripsi, dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Sekolah Vokasi UNS.
Bapak Sumardiyono dan Kaprodi D4 K3 mengetahui kondisi kejiwaan mahasiswi yang bersangkutan, dan telah memberikan rekomendasi kemudahan dalam proses penyusunan skripsi,” katanya, Rabu (2/7/2025).