Arsip foto – Bendera nasional Rusia terlihat di Kremlin, Moskow, Rusia (6/1/2023). ANTARA/Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr/aa
Rusia telah menjalin kontak dengan komite politik kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Suriah, guna membahas isu-isu yang menjamin keamanan warga Rusia, kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov pada Kamis (12/12).
“Tentu saja, kontak telah terjalin dengan komite politik (Hayat Tahrir al-Sham), yang sekarang bekerja di Damaskus di sebuah hotel. Mereka bertemu dengan perwakilan korps diplomatik. Perwakilan kedutaan kami bertemu dengan mereka,” kata Bogdanov kepada wartawan.
Masalah jaminan keamanan misi diplomatik Rusia dan warga negara Rusia di wilayah Suriah juga dibahas, kata wakil menteri luar negeri Rusia.
Bogdanov menambahkan bahwa Rusia mengandalkan kepemimpinan HTS untuk memenuhi semua janji keamanan.
Selain itu, Rusia juga melakukan kontak dengan Israel mengenai situasi di Suriah, tambah Bogdanov.
Sebagaimana diwartakan, Bashar Assad, yang berkuasa di Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok-kelompok pemberontak merebut ibu kota Suriah, Damaskus.
Tumbangnya Assad juga mengakhiri kekuasaan Partai Baath selama lebih dari lima dasawarsa.
Menurut PBB, biaya rekonstruksi Suriah setelah 13 tahun dilanda konflik diperkirakan mencapai 1 triliun dolar AS (sekitar Rp16.000 triliun).
Sebelumnya pada 2019, Bank Dunia melaporkan bahwa rencana rekonstruksi Suriah memerlukan dukungan kuat dari komunitas internasional untuk menyelesaikan sengketa politik di negara itu secara lebih menyeluruh.