Program Makan Bergizi Gratis akan Dimulai Januari 2025, Tahap 1 dengan 3 Juta Porsi

Siswa menyantap makanan saat uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis di SDN 5 Sukasari, Kota Tangerang, Banten, Rabu 7 Agustus 2024. Uji coba program makan bergizi gratis tersebut untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi tumbuh kembang dan upaya mempersiapkan generasi emas Indonesia. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin

Siswa menyantap makanan saat uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis di SDN 5 Sukasari, Kota Tangerang, Banten, Rabu 7 Agustus 2024.

 Tim Pokja Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional Niken Gandini mengatakan program makan bergizi gratis di pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto akan dimulai pada Januari 2025. Dia mengatakan pada tiga bulan pertama pemerintah akan memberikan makan gizi gratis sebanyak 3 juta porsi. 

“Nanti baru naik dua kali, di April meningkat 6 juta,” kata Niken dalam diskusi di Forum Ekonomi Politik yang digelar Indef School of Political Economy secara daring pada Kamis, 17 Oktober 2024. 

Selain itu, Niken mengatakan Badan Gizi juga akan memulai program ini di tempat yang terjangkau dan mudah lebih dulu. Meski demikian, ia memastikan program ini tidak hanya menyasar kota besar, tapi juga daerah tertinggal. “Karena ini universal, termasuk daerah 3 T,” kata dia. 

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan program Makan Bergizi Gratis membutuhkan anggaran sebesar Rp 800 miliar per hari. Menurut dia, program ini akan menjangkau 82,9 juta penerima dan menghabiskan anggaran Rp 400 triliun bila diimplementasikan secara penuh.

“Kalau program ini sudah jalan, maka Badan Gizi Nasional akan belanja Rp 1,2 triliun setiap hari untuk investasi SDM (sumber daya manusia) masa depan. Sekitar 75 persen dari Rp 1,2 triliun itu untuk intervensi Makan Bergizi Gratis, kurang lebih Rp 800 miliar setiap hari,” kata Dadan usai acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024, seperti dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan, anggaran sebesar Rp 800 miliar itu akan dialokasikan untuk membeli bahan baku pangan dari sektor pertanian. Oleh karena itu, lanjut dia, program MBG dapat memicu peredaran uang dalam jumlah besar di tengah masyarakat.

“Salah satu kelemahan ekonomi Indonesia selama ini adalah kurangnya likuiditas di pedesaan. Melalui program investasi masa depan ini, likuiditas di desa akan ditingkatkan,” ucap Dadan. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*