
Pelatih Arema FC, Marcos Santos.
Adaptasi pemain Arema FC terhadap pelatih baru Marcos Santos mulai menunjukkan hasil. Kekalahan 0‑3 dari Persija Jakarta menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki performa tim.
Kekalahan telak ini dijadikan sebagai “cambuk” oleh pelatih asal Brasil tersebut untuk mendorong peningkatan kualitas tim secara keseluruhan. Menurutnya, meski kalah, Arema sudah bermain cukup impresif dan memperlihatkan perkembangan.
“Beberapa pemain sudah merespons dengan sangat baik terhadap apa yang dikerjakan,” ungkap Marcos Santos dalam sesi konferensi pers di Malang, Senin (4/8/2025).
Ada dua masalah utama yang disorot pelatih berusia 46 tahun ini. Pertama, soal mentalitas. Ia menekankan pentingnya membangun mentalitas bertanding, terutama menghadapi tekanan di laga tandang. Ia menyoroti konsentrasi dan ketahanan mental masih menjadi salah satu kelemahan utama tim saat ini.
“Dalam waktu dekat ini kami harus melatih mentalitas para pemain, terutama untuk pertandingan tandang ini, di mana para penggemar memberi tekanan pada kami,” tambahnya pada kesempatan yang sama.
Masalah kedua adalah cedera. Menurut evaluasi Marcos, cedera menjadi hambatan besar dalam persiapan pra-musim Arema. Setidaknya empat hingga lima pemain kunci absen, termasuk Pablo Oliveira yang dipastikan baru bisa pulih setelah Oktober mendatang.
Kami telah kehilangan empat hingga lima pemain yang sangat penting bagi tim. Seandainya mereka telah kembali, tim kami akan lebih kuat. Kami akan lebih siap dan kami harus percaya itu,” tuturnya.
Masuknya beberapa pemain yang pulih nantinya akan memberi peluang bagi Marcos menyusun skuad lebih stabil menghadapi kompetisi lanjutan. Evaluasi menyeluruh ini diprediksi akan membawa efek positif setelah masa adaptasi awal berlalu.
Arema FC dijadwalkan membuka laga Super League 2025-2026 pada Senin, 11 Agustus 2025 pukul 15.30 WIB, melawan PSBS Biak di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang. Laga ini menjadi ujian pertama Marcos Souza dalam menampilkan wajah baru Arema di hadapan publik sendiri.