East Kalimantan Acting Governor Akmal Malik said the presence of a duplicate heirloom flag and the proclamation text is historical for his region.
This shows the state’s attention to East Kalimantan, part of which is plotted to become Indonesia’s new capital city Nusantara, he said in response to the arrival of the replica of the heirloom flag and the proclamation text at Sepinggan International Airport, Balikpapan, on Saturday.
The duplicate heirloom flag and the proclamation text were then to be paraded to the new capital city (IKN) Nusantara, on the same day, and former Heritage Flag Forces (Paskibraka) would escort the heirloom flag during the parade to IKN.
“After landing in Balikpapan, we have prepared the procession of handing over the heirloom flag to IKN, with 40 Paskibraka troops from East Kalimantan,” Malik stated.
AIong with the Regional Police Chief, Military Commander, and the Pancasila Ideology Development Agency (BPIP), they would escort the parade from Balikpapan to the IKN, which is estimated to take around 1.5 hours, Malik added.
Malik is upbeat that the entire series of Independence Day ceremonies at IKN would run smoothly.
One of the troops escorting the tray of replica heirloom red and white flags, M. Septian Iqbal, expressed pride and honor to be part of the parade.
“This is the first time I have been directly involved in a parade this big, especially in the IKN, which is the new capital city. I feel very proud to be able to represent Balikpapan in this historic moment,” he remarked.
Iqbal and his colleagues have undergone intensive training to welcome the arrival of the duplicate heirloom flag from Jakarta.
He stated that the preparations were quite tight. In addition to physical training such as firm steps and marching, they are also equipped with mental training to maintain concentration during the procession.
“Physical training is important, but mentality is also necessary. We must be ready to stand for a long time,” he remarked.
Iqbal stated that the Paskibraka team prepared on duty at IKN comprised a combination of Paskibraka members from Balikpapan City and Former National Paskibraka from Jakarta.
Minister of Transportation Budi Karya Sumadi has echoed the government’s commitment to continuing to support the progress of the shipping business from a policy perspective in an endeavor to advance Indonesia’s marine tourism.
In this context, the government provides operational facilities for yachts and cruises to operate in Indonesia, he said at the Indonesian National Shipowners Association (INSA) Yacht Festival (IYF) 2024 Talk Show in Benoa, Bali, on Friday (August 9), as disclosed by a statement from the Transportation Ministry in Jakarta on Saturday.
“That way, the public can enjoy a memorable experience using the tourist ships in various locations not only in Bali but also in other places such as Likupang, Wakatobi, and Labuan Bajo,” he stated.
Therefore, he appreciated and supported INSA, as an association that accommodates shipping business players for its initiative to develop marine tourism in the country through the INSA Yacht Festival.
According to Sumadi, the activity offers the right momentum to promote the natural beauty of Indonesia and introduce tourist ships to the public.
The minister affirmed that IYF is also the right place to bring together shipping business players, both domestic and foreign, to facilitate interactions and the sharing of experiences related to the development of this industry.
In particular, shipping business players can exchange ideas about reading opportunities and finding solutions to future challenges.
“I hope that the ecosystem of tourist ships, such as yachts and cruises, can continue to develop so that it can have a positive impact on tourism and the Indonesian economy,” the minister explained.
Meanwhile, regarding regulatory support, the Ministry of Transportation issued Regulation of the Minister of Transportation Number PM 4 of 2022 concerning Services for Foreign Tourist Ships (Yachts) and Cruise Ships in Indonesian Waters.
The government has opened 28 embarkation and disembarkation ports for foreign tourist ships (yachts) and 10 embarkation and disembarkation ports for foreign cruise ships.
The first ceremony and celebration of the 79th Anniversary of the Republic of Indonesia in its new capital city Nusantara, East Kalimantan, signifies the country’s progress towards becoming an advanced nation, a top government official said.
“This is a symbol of government transition and also a symbol towards an advanced Indonesia with the target of completing the capital transfer by 2045,” Communication and Informatics Ministry’s Director General of Public Communication and Information, Usman Kansong, stated here on Saturday.
Kansong ensured that holding two state ceremonies for Independence Day does not violate any existing laws.
The government has made all-out efforts and conducted routine evaluations so that the historic ceremony in Nusantara on August 17 can run smoothly.
“We have ensured that in terms of regulations, there are no violations. We also involve the BPIP (Pancasila Ideology Development Agency) in every meeting to review the existing regulations,” Kansong stated.
Hence, the Independence Day state ceremony to be held at two locations — Nusantara and Jakarta — for the first time in history can offer a new chapter in Indonesia’s journey to becoming a developed country.
The government has invited local communities and religious and customary leaders to participate and enliven the celebration in Nusantara.
However, not everyone can attend the ceremony in person and only those selected by the East Kalimantan provincial government are allowed to be present.
Meanwhile, there are other ways to witness the 79th Indonesian Anniversary celebration in Nusantara.
People can watch the procession through videotrons and TV broadcasts.
“The public who want to watch the event can participate in the nobar (mass-watching) and through videotrons prepared at several points both in IKN and Jakarta,” Kansong remarked.
Investor kawakan Lo Kheng Hong terpantau gencar menambah kepemilikannya di saham emiten tambang batu bara PT ABM Investama Tbk. (ABMM). Pria yang kerap dijuluki “Warren Buffett Indonesia” itu semakin mengokohkan posisinya sebagai pemegang saham ABMM terbesar urutan ketiga.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat Pak Lo telah menambah 504.400 saham ABMM pada 2 Agustus 2024. Lantas, total kepemilikannya menjadi sebanyak 141.675.500 atau setara 5,15% saham ABMM.
Ketika ditanya terkait alasan dari aksi pembeliannya itu, Lo menjawab karena ABMM mencatat laba yang lebih besar daripada saham energi baru terbarukan (EBT) PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN).
“Saya tambah beli saham ABMM, karena laba ABMM lebih besar dari laba BREN yang kapitalisasi pasarnya Rp1.080 triliun,” ujarnya ketika dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (7/8/2024).
Lo menyebut laba ABMM pada kuartal I-2024 sebesar Rp802 miliar. Sementara laba BREN yang merupakan perusahaan milik Prajogo Pangestu itu mencatatkan laba Rp457 miliar pada periode yang sama.
Lo menambahkan bahwa perolehan laba yang lebih besar itu diperoleh dari ABMM yang kapitalisasi pasarnya jauh lebih kecil ketimbang BREN.
“Kapitalisasi pasar ABMM hanya Rp10,2 triliun,” tandasnya.
Saham energi andalan LKH ini sebelumnya telah membagikan dividen tunai tahun buku 2023 sebesar US$50 juta. Jumlah itu setara dengan Rp799,85 miliar, jika mengacu kurs Rp15.997/US$.
Adapun jumlah saham ABMM yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 30 April 2024 sejumlah 2.753.165.000 saham. Dengan demikian, dividen per saham ABMM di kisaran Rp290,52 per saham.
KSEI mencatat kepemilikan Lo di saham ABMM sebanyak 138.278.300 atau sebesar 5,02%, pada 13 Mei 2024. Dengan begitu, Lo Kheng Hong berpotensi memperoleh dividen sekitar Rp 40 miliar dari perusahaan tambang batu bara itu.
Mengutip RTI Business, saham ABMM naik 1,08% ke posisi 3.740 per saham pada perdagangan sesi I pukul 11.08 WIB Rabu (7/8/2024).
Baru saja Elon Musk melayangkan gugatan hukum ke OpenAI, kini perusahaan media sosialnya X bertekad melawan koalisi pengiklan ‘Global Alliance for Responsible Media (GARM).
Pada Selasa (6/8) pekan ini, X mengajukan gugatan hukum ke GARM atas geraikan boikot ke platform milik Musk.
Baru saja Elon Musk melayangkan gugatan hukum ke OpenAI, kini perusahaan media sosialnya X bertekad melawan koalisi pengiklan ‘Global Alliance for Responsible Media (GARM).
Pada Selasa (6/8) pekan ini, X mengajukan gugatan hukum ke GARM atas geraikan boikot ke platform milik Musk.
Dalam gugatan hukum, X mengklaim GARM berkonspirasi dengan para brand untuk “menahan pendapatan iklan miliaran dolar untuk [X]”, sesaat setelah Musk mencaplok layanan tersebut pada 2022 lalu.
Perlu dicatat, gugatan ini tidak merujuk pada aksi boikot pengiklan ke X pada tahun lalu. Kala itu, banyak rombongan pengiklan yang hengkang dari X karena Musk membagikan teori konspirasi sayap kanan.
Tak terima, Musk pun berkata kasar atas aksi tersebut dengan mengatakan “enyah kalian!” (go f**k yourself”.
CEO X Linda Yaccarino mengunggah video dan artikel pada pekan lalu terkait gugatan hukum yang dilayangkan untuk melawan GARM.
“Sejumlah perusahaan mengorganisir aksi boikot ilegal yang sistemis melawan X,” kata Yaccarino.
Gugatan hukum tersebut merujuk ke laporan Komite Kehakiman Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikuasai Partai Republik. Dalam laporan itu, disebutkan GARM dan anggota-anggotanya secara langsung mengorganisir pemboikotan untuk menjegal beberapa platform, konten, dan organisasi berita.
Upaya itu membuat para ‘korban’ boikot kesulitan melangsungkan bisnis mereka dan akhirnya membatasi opsi bagi masyarakat luas.
Laporan itu juga mengklaim GARM merekomendasikan ke para anggotanya untuk menyetop iklan berbayar di Twitter (sebelum berganti X) sebagai respons atas akuisisi yang dilakukan Musk.
“Tindakan ilegal organisasi-organisasi ini dan para petingginya membuat X kehilangan miliaran dolar,” kata Yaccarino.
Menurut WFA, anggota-anggota di bawahnya mengontrol 90% pengeluaran biaya iklan.
menjadi incaran banyak orang di seluruh dunia. Ketika kabar pulau emas di salah satu muka bumi mencuat, orang-orang bergegas mencarinya.
Berbagai syair, tokoh dan pujangga di banyak peradaban kuno dunia, dari Yunani, Romawi, hingga China, menyebut pulau emas sangat menggiurkan. Sesuai namanya, setiap lapisan tanah terdapat emas. Kelak siapapun yang memilikinya bakal makmur.
Kendati kental nuansa fiksi cerita-cerita tersebut pada akhirnya terbukti benar. Di era penjelajahan samudera, saat orang sudah mampu berlayar pada abad ke-15, diketahui pulau emas yang jadi legenda ribuan tahun di seluruh dunia ternyata berada di Nusantara.
Nama pulaunya, Sumatera. Pada titik ini, sejarawan O.W Wolters dalam Kebangkitan dan Kejayaan Sriwijaya Abad III-VII (2017) menyebut berbagai catatan tersebut jadi bukti popularitas Asia Tenggara dan Sumatera sebagai sumber emas yang penting.
Kendati demikian, waktu membuktikan bukan hanya tanah Sumatera saja yang berisi emas, tapi juga sungainya. Beberapa waktu lalu dunia dihebohkan oleh keberadaan harta karun emas yang terpendam di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Dalam laporan Live Science, sepanjang 2011 sampai 2015 para peneliti dan penyelam telah mengungkap harta karun terpendam di dasar sungai berlumpur Musi. Harta karun berupa patung perunggu, batangan emas, hingga guci China.
Terbaru, pada 2022 penyelam juga telah menemukan ratusan patung, lonceng kuil, peralatan, cermin, koin dan keramik. Selain itu, mereka juga membawa emas dalam berbagai bentuk, seperti pedang emas, cincin emas, hingga guci.
Tak heran, Live Science menyebut penemuan itu secara hiperbola sebagai “emas yang mengalir dari dasar sungai.” Memang tak diketahui pasti berapa nilainya ketika seluruh temuan itu di jual, pastinya bernilai tinggi. Tembus miliaran rupiah.
Seluruh penemuan harta karun tersebut tak terlepas dari eksistensi Kerajaan Sriwijaya. Sejak berdiri pada 650 Masehi, Sriwijaya sudah dikenal sebagai pusat niaga terbesar di Nusantara atau kini Indonesia.
Sriwijaya, yang selama ini diyakini para sejarawan berpusat di Palembang, merupakan salah satu kerajaan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Citra besar Sriwijaya tak terlepas dari kejayaan sektor ekonomi.
Bagaimana Sriwijaya berjaya di sektor ekonomi berkaitan dengan lokasi strategis kerajaan tersebut. Sriwijaya berada di antara jalur pelayaran kapal-kapal besar dari Timur Tengah ke China dan sebaliknya. Alhasil, Palembang jadi persinggahan pedagang internasional.
Atas fakta ini, tercipta relasi antara Sriwijaya dengan Timur Tengah dan China yang sangat menguntungkan. Relasi baik inilah yang membuat di Sriwijaya punya jaringan pasar global yang bisa memantik industri dalam negeri.
Masih mengutip paparan sejarawan O.W Wolters dalam Kebangkitan dan Kejayaan Sriwijaya Abad III-VII (2017), dalam kasus perdagangan dupa, misalnya. Awalnya, dupa tak dilirik jadi komoditas ekspor Sriwijaya.
Namun, saat menjalin hubungan dengan China, dupa mulai menggeliat. Kerajaan melakukan eksploitasi dupa di daerah pedalaman untuk diperdagangkan di pasar internasional. Kelak, para pedagang China yang membeli menaruh berbagai produknya, seperti guci dan keramik, di pasar tersebut.
Maka, makin ramailah pasar tersebut. Tak heran, Wolters dalam risetnya menceritakan pasar Sriwijaya cukup banyak barang yang diperjualbelikan.
Tak hanya rempah-rempah, tapi juga barang berharga seperti gading gajah, guci, keramik, emas, patung. Tentu dari proses itu terdapat pula koin-koin yang dipakai sebagai alat transaksi.
Sayang, kebesaran nama Sriwijaya harus berakhir pada abad ke-13. Meski begitu, jejak-jejak Sriwijaya masih bisa terlihat pada penemuan berbagai harta karun di masa sekarang.
Barang-barang seperti emas, perak, guci, dan keramik yang dulu diperdagangkan, kini menjadi harta karun terpendam.
Sejumlah lini bisnis grup Salim saat ini bisa dibilang merupakan top of mind di banyak masyarakat Indonesia. Sebut saja produk Indofood seperti Indomie, lalu Indomaret hingga Superindo.
Tidak hanya itu sebenarnya, gurita bisnis salim juga merambah ke hampir semua sektor industri, mulai otomotif, jalan tol, real estate, telekomunikasi, perkebunan, pertambangan, hingga data center. Namun siapa sangka kerajaan bisnis Salim sempat ambruk dalam sekejap.
Adapun kerajaan bisnis Salim Group dimulai oleh Lim Sioe Liong alias Sudono Liem, pasca kemerdekaan Indonesia. Ia dikenal sebagai pengusaha impor cengkeh dan logistik tentara yang terkenal dekat dengan Soeharto. Jaringan bisnis yang luas membuat Kolonel Soeharto tertarik untuk bekerja sama dengan Salim.
Melalui perantara Sulardi, Salim dan Soeharto berkenalan dan menjadi penyuplai logistik pasukan Kolonel Soeharto semasa Perang Kemerdekaan, yakni pada 1945 hingga 1949.
“Setelah Soeharto meraih kekuasaan di Indonesia pada pertengahan 1960-an dan menjadi presiden, dia didukung oleh kelompok kroni pengusaha, [pendukung] yang terbesar dan terkuat adalah Liem Sioe Liong,” tulis Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong dan Salim Group (2016), dikutip Sabtu (15/6/2023).
Selama tiga dekade itu, keduanya terlibat dalam relasi saling menguntungkan. Soeharto melindungi Liem dan memastikan bisnisnya berjalan lancar. Sebagai timbal balik, Liem lewat kerajaan bisnis Salim Group menyalurkan dana kepada Soeharto, keluarga, dan kroni lainnya. Alhasil, kedua pihak pun berjaya di jalannya masing-masing.
Salim sukses terdaftar sebagai orang terkaya di Indonesia. Sedangkan Soeharto juga sukses memegang kuasa di Tanah Air. Namun, kejayaan keduanya tiba-tiba hancur sekejap dalam waktu beberapa hari saja di Mei 1998.
Selama tiga dekade, Salim sukses membangun tiga kerajaan bisnis di tiga sektor, yakni perbankan (Bank Central Asia alias BCA), bangunan (Indocement), dan makanan (Bogasari dan Indofood).
Namun, itu semua perlahan rontok saat memasuki krisis 1998. BCA menjadi yang terparah.
Sejarawan M.C Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern (2009) menyebut, selama masa krisis nasabah menarik dana secara massal dan besar-besaran. Ratusan orang rela antre berjam-jam untuk menguras seluruh tabungannya. Kondisi ini membuat BCA yang tidak lagi dipercaya masyarakat terancam bangkrut.
Hingga akhirnya, rangkaian krisis ini mencapai puncak pada Mei 1998.
Kedekatan dengan Soeharto rupanya menjadi malapetaka bagi Salim. Munculnya sentimen anti-Soeharto buntut meluasnya krisis ekonomi ke kemelut politik menjadi pukulan telak bagi Salim. Rakyat yang mengetahui kedekatan keduanya menjadikan Salim sebagai target sasaran. Salim sebagai orang terkaya juga harus dihancurkan. Ini terjadi usai unjuk rasa beralih menjadi kerusuhan rasial pada 13 Mei 1998.
Hari itu, Jakarta dan sekitarnya dilanda kerusuhan, penjarahan, dan pembakaran terhadap rumah, bangunan pertokoan dan banyak kendaraan (Kompas, 14 Mei 1998). Aksi ini dilakukan oleh massa yang sudah terprovokasi. Mereka menyasar bangunan dan kendaraan milik orang Tionghoa, bahkan menargetkan orang Tionghoa itu sendiri.
Jemma Purdey dalam Kekerasan Anti-Tionghoa di Indonesia 1996-1999 (2013) menjelaskan munculnya sentimen rasial terhadap Tionghoa disebabkan karena ada stereotip bahwa mereka patut dibenci hanya karena kaya raya dan dekat dengan penguasa Soeharto. Dan tokoh sentral yang melekat dengan deskripsi itu adalah Sudono Salim.
“Perusahaan para cukong dan keluarga Soeharto merupakan sasaran utama pembakaran dan penjarahan. Bank Central Asia milik Liem Sioe Liong merupakan objek serangan utama,” tulis Ricklefs.
Dalam penceritaan Richard Borsuk dan Nancy Chng, sebagai target amukan massa, beruntung saat kerusuhan terjadi Sudono Salim, istri dan beberapa anaknya sedang berada di Amerika Serikat menemani Salim yang bakal operasi mata. Di Jakarta, hanya ada Anthony Salim yang bekerja di Wisma Indocement, Jl. Sudirman.
Anthony kala itu sampai tidak berani pulang ke rumah bapaknya di kawasan Roxy. Sebab, kerusuhan massa juga menyasar permukiman warga Tionghoa. Dikhawatirkan, jika Salim berdiam diri di rumahnya, dia bisa terbunuh.
Prediksi itu kemudian benar terjadi. Pagi hari tanggal 14 Mei, Anthony menerima kabar kalau rumah bapaknya didatangi sekelompok pemuda bertampang mengancam, bersenjatakan jerigen bahan bakar dan perkakas. Mereka ingin masuk ke rumah mewah Liem.
Anthony tak berkutik. Dia segera memerintahkan satpam untuk mempersilahkan massa masuk merusak rumahnya, ketimbang dihadang dan terjadi pertumpahan darah.
“Dalam sekejap, seluruh mobil di garasi terbakar, termasuk juga seisi rumah. Mereka membakar furnitur, mencopot lukisan dan mengobrak-abrik kamar. Bahkan mereka mencoret-coret rumah dengan kata-kata tidak pantas,” tutur Anthony kepada Richard Borsuk dan Nancy Chng.
Setelah beberapa menit melakukan itu, asap hitam dengan cepat membumbung tinggi dari kediaman Salim. Di jalanan, foto Salim dilempari batu dan dibakar oleh massa yang marah. (Kompas, 15 Mei 1998).
Melihat situasi Jakarta yang sangat parah, Anthony langsung berpikir untuk pergi meninggalkan kantornya. Dia takut kalau kantornya bakal bernasib sama seperti rumahnya. Dia lantas pergi ke Bandara Halim untuk menuju Singapura memakai pesawat jet pribadi. Dari sanalah, Anthony memantau perkembangan bisnisnya setelah masa-masa sulit itu.
Setelah kerusuhan mereda dan Soeharto akhirnya lengser, BCA mengalami kerugian paling parah. Tercatat ada 122 cabang rusak yang terdiri dari 17 kantor terbakar habis, 26 cabang dirusak dan dijarah, dan 75 cabang rusak tetapi tidak dijarah. Lalu, ada 150 ATM yang dirusak dan diambil uang tunainya hingga menelan kerugian Rp 3 miliar.
Selain BCA, Indofood juga mendapat serangan. Pabriknya di Solo dijarah dan dibakar hingga menelan kerugian Rp 42 miliar. Pusat distribusinya di Tangerang juga hancur dijarah massa. Hanya Indocement yang masih bisa bertahan.
Meski begitu, pukulan telak terjadi di kerajaan bisnis sektor perbankan. Seminggu setelah Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, BCA diambil alih oleh pemerintah karena kondisi keuangannya semakin berdarah-darah tak tertolong. Pemerintah lewat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) resmi menjadikan BCA sebagai BTO (Bank Taken Over). Pengambilalihan ini bertujuan untuk menolong BCA agar tidak jatuh terlalu dalam.
Sejak itulah, BCA tidak lagi menjadi milik keluarga Salim. Richard Borsuk dan Nancy Chng menyebut untuk menghidupi kembali mesin-mesin kekayaannya, Salim hanya mengandalkan Indofood.
Kini, 26 tahun setelah kejadian memilukan itu, bisnis keluarga Salim pun telah berjaya kembali. Berdasarkan Forbes, Anthony Salim dan keluarga merupakan orang terkaya kelima di Indonesia dengan total kekayaan US$ 10,3 miliar atau setara Rp 165,35 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.053.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium milik PT Indonesia BTR New Energy Material, di Kendal, Jawa Timur, Rabu (7/7/2024). Adanya pabrik ini akan menjadikan RI produsen anoda terbesar di dunia.
“Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini, baru 10 bulan yang lalu kita tanda tangan di Beijing tahu-tahu pabriknya sudah jadi. Ini namanya kecepatan,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi negara cepat akan mengalahkan negara yang lambat, dan Indonesia sudah menjadi negara cepat. Selain itu Jokowi mengatakan bahan baku pembuatan anoda baterai seperti natural graphite diimpor dari Afrika, sedangkan untuk artificial graphite diambil dari kilang Pertamina di Riau dan lithium dari Australia.
“Kita memang gak punya lithiumnya, tapi nikelnya ada di Indonesia, kalau terintegrasi semuanya dan jadi arang setengah jadi kita akan menjadi pemasok masuk ke global supply chain,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan menjelaskan investasi PT Indonesia BTR New Energy material mampu menempatkan Indonesia menjadi produsen Anoda terbesar di dunia.
“Kapasitas 80 ribu ton mampu cukup untuk memproduksi 1,5 juta mobil listrik, mereka akan buat fase II yang ditargetkan selesai Maret 2025, sehingga total produksi 160 ribu ton,” katanya.
“Dengan kapasitas ini Indonesia akan menjadi (produsen) nomor 2 terbesar di dunia, pabrik di Jepang kapasitas 10 ribu ton, Korea Selatan 40 ribu ton, terbesar di Tiongkok 100 ribu ton, jadi kita akan melewati Tiongkok dalam waktu ke depan,” Sambung Luhut.
Seperti diketahui, Nilai investasi tahap I untuk proyek ini mencapai US$ 478 juta atau setara Rp 7,72 triliun (asumsi kurs Rp 16.151/US$), dengan kapasitas produksi bahan anoda baterai mencapai 80.000 ton per tahun.
BTR telah merampungkan pabrik tahap pertama di KEK Kendal dalam waktu 10 bulan dan saat ini menjadi pabrik anoda terbesar di dunia. Kelak, pada tahap II BTR akan berinvestasi senilai US$ 299 juta.
Setelah tahap I dan II selesai, Indonesia diperkirakan juga akan menjadi produsen bahan anoda baterai litium-ion terbesar kedua di dunia dengan total produksi 160.000 ton.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium milik PT Indonesia BTR New Energy Material, di Kendal, Jawa Timur, Rabu (7/7/2024). Adanya pabrik ini akan menjadikan RI produsen anoda terbesar di dunia.
“Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini, baru 10 bulan yang lalu kita tanda tangan di Beijing tahu-tahu pabriknya sudah jadi. Ini namanya kecepatan,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi negara cepat akan mengalahkan negara yang lambat, dan Indonesia sudah menjadi negara cepat. Selain itu Jokowi mengatakan bahan baku pembuatan anoda baterai seperti natural graphite diimpor dari Afrika, sedangkan untuk artificial graphite diambil dari kilang Pertamina di Riau dan lithium dari Australia.
“Kita memang gak punya lithiumnya, tapi nikelnya ada di Indonesia, kalau terintegrasi semuanya dan jadi arang setengah jadi kita akan menjadi pemasok masuk ke global supply chain,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan menjelaskan investasi PT Indonesia BTR New Energy material mampu menempatkan Indonesia menjadi produsen Anoda terbesar di dunia.
“Kapasitas 80 ribu ton mampu cukup untuk memproduksi 1,5 juta mobil listrik, mereka akan buat fase II yang ditargetkan selesai Maret 2025, sehingga total produksi 160 ribu ton,” katanya.
“Dengan kapasitas ini Indonesia akan menjadi (produsen) nomor 2 terbesar di dunia, pabrik di Jepang kapasitas 10 ribu ton, Korea Selatan 40 ribu ton, terbesar di Tiongkok 100 ribu ton, jadi kita akan melewati Tiongkok dalam waktu ke depan,” Sambung Luhut.
Seperti diketahui, Nilai investasi tahap I untuk proyek ini mencapai US$ 478 juta atau setara Rp 7,72 triliun (asumsi kurs Rp 16.151/US$), dengan kapasitas produksi bahan anoda baterai mencapai 80.000 ton per tahun.
BTR telah merampungkan pabrik tahap pertama di KEK Kendal dalam waktu 10 bulan dan saat ini menjadi pabrik anoda terbesar di dunia. Kelak, pada tahap II BTR akan berinvestasi senilai US$ 299 juta.
Setelah tahap I dan II selesai, Indonesia diperkirakan juga akan menjadi produsen bahan anoda baterai litium-ion terbesar kedua di dunia dengan total produksi 160.000 ton.
Tim peneliti internasional dari University of Gothenburg mengoperasikan kapal bawah laut tanpa awak bernama ‘Ran’ untuk mengamati lapisan es di Antartika.
Untuk pertama kalinya, peneliti mampu mengamati peta detil di bawah lapisan es, sehingga mampu menghimpun informasi penting terkait potensi masa depan di Kutub Selatan.
Ran diprogram untuk menyelam masuk ke rongga lapisan es Dotson di Antartika Barat. Ran juga memindai es di atasnya dengan sistem sonar canggih.
Selama 27 hari, Ran menempuh jarak total lebih dari 1.000 kilometer bolak-balik di bawah gletser, mencapai 17 kilometer ke dalam rongga.
Sebagai informasi, lapisan es adalah kumpulan es glasial yang mengapung di laut pada bagian atas rongga es.
“Sebelumnya kami menggunakan data satelit dan inti es untuk mengamati perubahan gletser dari waktu-ke-waktu. Dengan navigasi kapal bawah laut, kami bisa mendapatkan peta beresolusi tinggi terkait es di lapisan bawah,” kata kepala peneliti Anna Wahlin, Profesor Oceanography dari University of Gothenberg, dikutip dari Scitechdaily, Rabu (7/8/2024).
Hasil penelitian menemukan geltser mencair lebih cepat karena arus bawah air yang kuat mengikis dasarnya. Dengan menggunakan kapal selam, para ilmuwan dapat mengukur arus di bawah gletser untuk pertama kalinya.
Mereka juga melihat bukti adanya pencairan yang sangat tinggi pada retakan vertikal yang membentang melalui gletser. Hal ini sebenarnya sesuai dengan prediksi awal dan temuan sebelumnya.
Namun, peneliti menemukan pola baru pada dasar gletser yang menimbulkan pertanyaan. Permukaannya tidak mulus dan terdapat bentangan es puncak, serta lembah dengan dataran tinggi. Teksturnya menyerupai bukit pasir.
Para peneliti berhipotesis bahwa ini mungkin terbentuk dari aliran air di bawah pengaruh rotasi Bumi.
“Sudah jelas bahwa asumsi tentang geltser yang mencair dengan cepat ternyata benar. Namun, model baru ini belum bisa menjelaskan pola-pola kompleks yang kami temukan,” kata Wahlin.
Lapisan Es Dotson adalah bagian dari lapisan es Antartika Barat, yang dianggap berpotensi menimbulkan dampak besar terhadap kenaikan permukaan laut di masa depan karena ukuran dan lokasinya.
“Model yang lebih baik dibutuhkan untuk memprediksi seberapa cepat lapisan es mencair di masa depan,” Wahlin menjelaskan.
Studi ini dimulai pada 2022. Pada 2024, tim peneliti kembali dengan Ran untuk mengulangi survei ke lapisan es Dotson. Mereka cuma bisa mengulang penyelaman Ran satu kali, sebelum kapal selam itu hilang kontak.
“Meski kami mendapatkan banyak data berharga, namun kami tidak berhasil mengumpulkan semua data yang kami butuhkan. Kami berharap bisa mengganti Ran dan melanjutkan pekerjaan penting ini,” Wahlin memungkasi.