Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk terbang hingga 10% pada perdagangan pagi ini, Selasa (23/7/2024).
CNBC Indonesia memantau hingga pukul 10.10 WIB, saham GOTO melonjak 9,80% ke posisi Rp 56 per lembar.
Saham GOTO menguat di tengah penantian pelaku pasar akan rilis laporan keuangan kuartal II/2024 dan prospek pemangkasan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (The Fed) yang potensi terjadi pada akhir tahun.
Pemangkasan suku bunga the Fed membuat likuiditas di pasar meningkat yang membuat saham teknologi bergeliat, termasuk GOTO.
Selain itu, diam-diam lima perusahaan investasi asing terus mengoleksi saham GOTO selama sepekan, terhitung sejak 12 juli hingga 19 juli 2024.
Fidelity International Limited (FIL) Ltd yang merupakan perusahaan investasi global asal Amerika Serikat (AS) menjadi pemborong terbesar saham GOTO dalam sepekan lalu dengan total pembelian 144,3 juta lembar.
Diurutan kedua, saham GOTO justru menjadi saham favorite Mitsubishi Motors Corp dengan memborong sebanyak 60,7 juta lembar, yang merupakan produsen mobil multinasional Jepang yang berkantor pusat di Minato, Tokyo, Jepang.
Kemudian urutan ketiga, Crédit Agricole Group menjadi investor yang ikut memborong saham GOTO sebanyak 58,3 juta lembar. Crédit Agricole Group merupakan sponsor keuangan terbesar bagi ekonomi Prancis, bank terbesar ke-10 di dunia berdasarkan total aset, dan salah satu bank terkemuka di Eropa. Grup ini juga merupakan pengelola aset terkemuka di Eropa, perusahaan asuransi bank terbesar di Eropa, dan salah satu bank terkemuka di Eropa dalam pembiayaan proyek.
Urutan keempat diisi oleh PT Indo Premier Securities yang memborong 52,6 juta lembar. PT Indo Premier Sekuritas (Indo Premier) adalah perusahaan penyedia jasa keuangan terintegrasi di pasar modal Indonesia.
Dan urutan kelima, saham GOTO diborong sebanyak 32,5 juta lembar oleh Credit Suisse Group AG, yang merupakan perusahaan manajemen kekayaan. Perusahaan ini mengkhususkan diri dalam perbankan investasi dan menawarkan berbagai aktivitas manajemen kekayaan yang bertujuan untuk memanfaatkan kumpulan kekayaan yang besar di pasar-pasar yang sudah mapan, serta pertumbuhan kekayaan yang signifikan di Asia Pasifik dan pasar-pasar berkembang lainnya.
Sementara itu, GOTO juga diketahui saat ini sedang malukan aksi korporasi berupa buyback saham. Menurut Catatan CNBC Indonesia, hingga 11 Juli aksi buyback GOTO sudah mencapai 5,97% dari target buyback saham yang disetujui pemegang saham yakni senilai US$ 200 juta, atau sekitar Rp 3,2 triliun.
Diketahui GOTO juga mulai fokus untuk membidik target profitabilitas seiring dengan meningkatnya biaya pendanaan.
Apalagi pada kuartal I 2024, kinerja keuangan GOTO terus meningkat dan mengalami perbaikan.
Pendapatan bersih di kuartal I 2024 melesat 22% menjadi Rp4,08 triliun dari pendapatan kuartal I 2023 sebesar Rp 3,33 triliun.
Secara rinci, pendapatan terbesar dari pos imbalan jasa yang mencapai Rp 1,58 triliun atau 39% porsinya terhadap total pendapatan, disusul pendapatan dari jasa pengiriman sebesar Rp 1,38 triliun, jasa pinjaman Rp285 miliar, imbalan iklan Rp 264 miliar, imbalan jasa e-commerce (dari Tokopedia) sebesar Rp 110 miliar, dan pendapatan lain lain senilai Rp 458 miliar.
GOTO mencatatkan rugi bersih atribusi entitas induk sebesar Rp 861,91 miliar pada 3 bulan pertama tahun ini, mampu dipangkas hingga 78% dari periode yang sama tahun lalu yang rugi hingga Rp 3,86 triliun, rugi bersih terendah sepanjang sejarah GOTO tercatat di BEI pada tahun 2022.