Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia harus diimbangi dengan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM). Apalagi, dengan kecanggihan teknologi dan digitalisasi saat ini menjadi momentum yang tepat untuk menggali sumber daya lain selain kekayaan alam.
Erick menyebut, SDM yang berasal dari negara berkembang tak kalah hebat dengan negara maju. Misalnya saja, pemimpin IBM, Microsoft, dan Youtube sama-sama berasal dari India. Artinya, manusia yang terlahir dari negara berkembang pun memiliki kesempatan yang sama untuk membangun perekonomian.
Erick menilai saat ini Indonesia mulai melangkah maju dalam mengelola kekayaan alam dengan membangun smelter untuk mengolah hasil tambang menjadi lebih bernilai. Namun, alangkah baiknya di era digitalisasi ini Indonesia juga mengambil peluang untuk menggarap industri kreatif.
“Kita bicara pertumbuhan ekonomi yang belum digarap, industri kreatif. Kita, belum bicara industri digital kita. Bisa sampai Rp 4.500 triliun. Ini potensi-potensi luar biasa,” ujarnya di Mandiri University, Selasa malam (30/7).
“Tapi problemnya, ketika ini potensi dan kekayaan yang kita miliki tapi manusianya tidak siap, akhirnya apa yang selalu disampaikan pimpinan negara hari ini dan sebelumnya selalu kita terlewat memanfaatkan momentum-momentum,” lanjutnya.
Erick menyebut, Indonesia patut berbangga bahwa saat ini menjadi pemain nikel dunia dan menjadi saah satu motor penggerak ekosistem kendaraan listrik.
“Di sini ada investasi dari China, Korea. Ada juga nanti dari VW dari ford, artinya kita luar biasa,” imbuhnya.