Pengamat usulkan agar MBG untuk ibu hamil ditambah asam folat

Pengamat usulkan agar MBG untuk ibu hamil ditambah asam folat

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi (berkacamata) menemani anak-anak PAUD Al Marzuqiyah menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta Timur, Selasa (7/1/2025)

– Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menyoroti perlunya tambahan asupan asam folat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diperuntukkan bagi ibu hamil.

Menurut dia, kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil berbeda dengan anak-anak sebagai upaya mendukung kesehatan dan mencegah stunting sejak dini.

“Makanan untuk ibu hamil tentu berbeda, harus ada protein hewani seperti daging dan telur, serta asam folat untuk mendukung kesehatan mereka beserta janin yang dikandung,” ujarnya di Jakarta, Kamis.

Asam folat dinilai sangat penting untuk perkembangan janin, sementara protein hewani membantu meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan bayi.

Trubus menambahkan, meski tujuannya baik, pelaksanaan program ini masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal sosialisasi dan distribusi makanan.

Ia menekankan pentingnya edukasi bagi masyarakat di wilayah rawan stunting, seperti kampung-kampung dan daerah bantaran sungai.

“Sosialisasi yang intensif diperlukan agar ibu-ibu hamil di daerah yang rentan dapat memanfaatkan program ini secara optimal,” katanya.

Program MBG yang resmi berjalan mulai Senin (6/1) menyasar anak-anak sekolah, ibu-ibu hamil, ibu-ibu menyusui, dan anak-anak balita.

Di Jakarta, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan kelompok ibu hamil diikutsertakan pada program MBG mulai 9 Januari 2025.

“Insya Allah untuk wilayah DKI akan mulai 9 Januari. Ini program yang termasuk ibu hamil,” kata Teguh.

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi mengatakan makanan bergizi untuk ibu-ibu hamil dan balita akan disiapkan oleh posyandu (pos pelayanan terpadu).

“Distribusinya melalui posyandu ada dua skema, yaitu skema pertama posyandu mengantarkan makanan ke rumah-rumah penerima manfaat, dan ada skema dua ibu-ibu penerima manfaat datang ke posyandu,” kata Dedek.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*